Diantara sekian banyak
teori penciptaan alam semesta, Big Bang Theory adalah salah satu yang
paling populer dan familiar di pikiran kita:
Menurut Teori Big Bang, Bumi ini sudah berusia kira-kira 13,7 Miliyar tahun. Pada awal terbentuknya alam semesta telah terjadi sebuah fenomena yang dinamai Big Bang (Ledakan Besar). Jadi, menurut Big Bang Theory yang diusulkan oleh Georges Lemaitre. Alam
Semesta beserta seluruh isinya termasuk ruang dan waktu tercipta akibat
ledakan yang sangat besar, sama seperti apa yang dikatakan dalam
Al-Quran.
(Foto Georges Lemaitre bersama Albert Einstein)
Dalam Big Bang Theory dikatakan
bahwa sebelum Alam semesta tercipta, hanya ada sebuah energi panas yang
sangat padat. Hingga suatu hari, energi panas yang padat tersebut
mengembang dan meledak. satu per satu komponen kehidupan tercipta hingga
akhirnya seperti sekarang ini.
Georges Lemaitre adalah seorang yang mengusulkan teori tersebut. Ia adalah seorang Biarawan Katoli Romawi Belgia. Sedangkan Alexander Friedmann adalah orang yang telah mengajukan persamaan dari Teori Big Bang.
Cukup banyak bukti yang mendukung kebenaran teori ini. Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya,
sebagaimana yang disugesti oleh Lemaitre pada tahun 1927, pengamatan
ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang
sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi
titik pandang kita. Terlihat semakin jauh, semakin cepat kecepatan
tampaknya.
Menurut
pernyataan diatas, memang benar bahwa alam semesta terus berkembang.
Semakin jauh jarak yang 1 dengan lainnya. Berarti semakin luas alam
semesta ini, dari hanya sebuah kumpulan energi panas hingga menjadi
sebuah benda-benda langit dan ada kehidupan didalamnya.
Berikut adalah Illustrasi dari kejadian Big Bang :
(Terbentuknya Matahari dan Benda-Benda Langit Lainnya)
Teori Big Bang
Alam
semesta ini berasal dari sebuah ledakan yang sangat dahsyat, ledakan
ini disebut Big Bang (Dentuman Besar). Dahulu ilmu yang mempelajari
asal-usul alam semsta disebut Kosmogoni. Namun dewasa ini, Kosmogoni
telah diperluas, tidak hanya mempelajari tentang asal-usul alam semesta
dan evolusinya tetapi juga meliputi isi alam semesta dan organisasinya
sehingga disebut Kosmologi.
Ø Menurut prinsip Kosmologi modern, dasar terbentuknya alam semesta dapat dikelompokkan ke dalam tiga teori :
1. Teori Keadaan Tetap
“Alam semsta sama di manapun atau bilamanapun atau dengan kata lain alam semesta sama di mana-mana setiap saat.”
Hipotesis ini disebut Kosmologi Keadaan Tetap (Steady-State Cosmology). Namun teori ini tergoyahkan karena alam semesta cenderung mengembang dan tidak tetap.
2. Teori Osilasi
“Materi
alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti, lalu akan
mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.”
Teori
ini mengemukakan bahwa alam semesta sekarang sedang mengembang karena
sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi
yang rusak atau hilang ataupun tercipta, hanya mampat atau merenggang.
3. Teori Dentuman Besar / Big Bang
“
Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk
sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh
materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.”
Tahapan terjadinya Dentuman Besar :
1) Segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga kira-kira 2000 kali matahari.
2) Sebelum
berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. Satu detik
setelah dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar, yaitu
elektron, proton, neutron, dan neutrino pada suhu 10 miliar kelvin.
3) Kira-kira
500 ribu tahun setelah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta
menjadi dingin hingga mencapai suhu 3000K. Partikel-partikel dasar
membentuk benih kehidupan alam semesta.
4) Gas
hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak
teratur. Dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
5) Antar
satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar,
protogalaksi-protogalaksi melahirkan bintang-bintang yang lambat laun
berkembang menjadi raksasa merah dan supernova yang merupakan bahan baku
kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.
6) Satu
di antara miliaran galaksi ytang terbentuk adalah galaksi Bimasakti. Di
dalam galaksi ini terdapat tata surya kita, dengan matahri adalah
bintang yang terdekat dengan bumi.
Radiasi Isotropis 3K
Radiasi isotropik sinar kosmik yang redup dari radiasi gelombang mikro
yang bersuhu sangat rendah yaitu sekitar tiga derajat kelvin (3K) atau
270oC sekarang dapat dilihat di seluruh alam semesta, menurut ahli astronomi, merupakan sisa-sisa dentuman besar yang disebut radiasi isotropis 3K.
Arno Penzias dan Robert Wilson dari New Jersey, Amerika Serikat, pada
tahun 1965 ternya menangkap radiasi dari gelombang mikro tersebut dari
segala arah. Dari arah datangnya radiasi para ahli astronomi
mengharapkan dapat menemukan pusat alam semesta. Karena radiasi
ditangkap dari segala arah maka dapat disimpulkan bahwa pusat alam
semesta maupun asal mulanya ada di sekeliling kita. Sumber radiasi
isotropik 3K yang identik dengan benda hitam seharusnya berasal dari
pusat dentuman besar, karena p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar