Kamis, 10 November 2011

Keutamaan & Adab Sholat Jum'at

Hari Jum'at disebut sebagai penghulu hari (sayyidul ayyam) atau hari baik dimana hari itu mempunyai berbagai keutamaan dalam Islam. Dianjurkan kepada kita agar pada setiap hari Jum`at amal kebaikan ditingkatkan karena dijanjikan pahala yang lebih besar. Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah. pernah bersabda.

"Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jum'at. Pada hari Jum`at Allah menciptakan Adam. Pada hari Jum'at Adam. dimasukkan kedalam surga, dan pada hari Jum'at pula Adam dikeluarkan dari surga, dan tidak akan terjadi hari Kiamat melainkan pada hari Jum'at."(H.R. Muslim)

Setiap Mukmin laki-laki wajib hukumnya untuk menunaikan sholat Jum'at. Keutamaan & adab sholat Jum'at ialah sebagai berikut:

1. Hendaknya pada hari Jum'at setiap mukmin memperbanyak doa dan mendekatkan diri kepada Allah, karena diantara keutamaan hari Jum'at adalah terdapatnya saat mustajab (dikabulkannya) doa oleh Allah. Dari Anas r.a. disebutkan bahwa Rasulullah. pernah bersabda:

"Carilah saat mustajabah yang diharap-harapkan pada hari Jum'at, setelah sholat Asar sampai menjelang maghrib”. (HR. Muslim)

2. Memperbanyak sholawat kepada Rasulullah.

3. Disunnahkan untuk mandi, memakai wewangian dan berpakaian bagus.

4. Membaca surat al Kahfi. Menurut hadis Rasulullah, barang siapa membaca surat al Kahfi pada hari Jum'at, niscaya Allah akan memberinya cahaya antara dua Jum'at. (HR. Muslim)

5. Datang lebih awal ke masjid.

6. Mengerjakan sholat sunnat rawatib sesudah Jum'at 4 rakaat (HR.Muslim) dan sholat attahiyatul masjid.

7. Jangan melangkahi pundak orang yang sedang duduk di dalam shaf sholat, kecuali di sana jelas ada tempat kosong yang perlu diisi.

8. Tidak berbicara sedikitpun ketika Khatib sedang berkhutbah, karena perbuatan itu menghilangkan pahala Jumat. Rasulullah bersabda:

Apabila engkau menegur teman di hari Jum'at dengan ungkapan, hai diam!, sementara khatib sedang berkhutbah, maka engkau telah merusakkan nilai Jum'atmu. (HR. Muttafaq 'alaih).

9. Hentikan transaksi jual beli pada saat menjelang khutbah Jum'at dimulai. Firman Allah,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian telah dipanggil untuk salat pada hari Jum'at, maka bergegaslah kepada zikrullah (salat Jum`at) dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui. (Q.S. al Jum`ah: 9)

10. Jangan berpuasa (sunnah), kecuali jika puasa itu merupakan lanjutan dari puasa sebelumnya atau sesudahnya. (HR Muttafaq `alaih).

Berikut ini beberapa hal yang disunnahkan berkenaan dengan keutamaan hari Jum’at:
  1. Disunnnahkan berdo’a karena berdo’a pada hari itu akan dikabulkan terutama pada waktu / saat mustajab (mudahj terkabul do’a). Hal ini terdapat hadits bersumber dari Jabir bin Abdillah. Dari Jabir bin Abdillah dari Rasululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau berkata, yang artinya: “Pada hari Jum’at ada dua belas waktu. Tidak ditemukan seorang muslim yang sedang memohon sesuatu kepada Alloh ‘Azza wa jalla kecuali pasti Dia memberinya. Maka carilah waktu itu, yaitu akhir waktu setelah ‘Ashr.” (HR: Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud, hadits 926 hal. 196)
    Do’a yang paling disukai oleh Rasululloh shallAllohu alaihi wasallam adalah meminta kebaikan di dunia dan akhirat dan meminta perlindungan dari neraka. Dalam suatu hadits disebutkan, yang artinya: “Barangsiapa yang meminta dimasukkan ke dalam surga, maka surga mengatakan: “Ya, Alloh, masukkan dia ke dalam surga”. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan dari api neraka kepada Alloh subhanahu wata’ala, maka neraka akan berkata: “Ya Alloh, lindungilah dia dari neraka.” (HR: Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 6151/, lihat Shifatun Naar fil Kitab was Sunnah oleh Mahmud bin Khalifah Al Jasim).
  2. Disunnahkan memperbanyak bacaan shalawat Nabi. Aus bin Aus radliyAllohu ‘anhu berkata bahwa Rasululloh shallAllohu alaihi wasallam pernah bersabda, yang artinya: “Seutama-utama hari adalah hari Jum’at. Padanya diciptakan dan dimatikannya Adam ‘alaihissalam, ditiup sangkakala dan dibinasakannya manusia. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu karena shalawatmu akan sampai kepadaku.” Para sahabat bertanya: ”Bagaimana bisa sampai kepadamu sedangkan jasadmu telah dimakan tanah?” Rasululloh berkata: ”Alloh subhanahu wa ta’ala mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.” (HR: Abu Dawud, Shahih, Lihat Shahih Sunan Abu Dawud hal. 196 hadits no. 925 oleh Syaikh Nashiruddin Al Albani)
  3. Disunnahkan membaca Surat Al Kahfi pada siang atau malam harinya (Lihat Al Adzkar oleh Imam AnNawawi). Seorang muslim yang menghafal sepuluh atau tiga ayat pertama dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Juga barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dan sepuluh ayat dari Surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Dalilnya adalah hadits dari Abu Darda’ radliyAllohu ‘anhu dari Nabi shallAllohu alaihi wasallam berkata, yang artinya: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al Kahfi terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR: Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi). Pada lafadz Tirmidzi, yang artinya: “Barangsiapa menghafal tiga surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal .”  Dia berkata: “Hadits Hasan”.
    Pada hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Darda’ radliyAllohu ‘anhu bahwa Nabi shalAllohu ‘alaihi wa sallam berkata: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal”. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dari Nasa’i dari Qatadah radliyAllohu ‘anhu. Dan pada lafadz Nasa’i menyatakan, yang artinya: “Barangsiapa membaca sepuluh ayat (mana saja) dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”Pada hadits yang marfu’ (sanadnya bersambung sampai Rasululloh, ed.) dari Ali bin Abi Thalib, yang artinya: “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan dijaga dari setiap fitnah sampai delapan hari walaupun Dajjal keluar ia akan tetap terjaga dari fitnahnya”. (Lihat tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi).
    Disunnahkan pula membaca surat Alif Laam Miim tanziil – assajdah dan Hal ata ‘alal insan pada shalat fajar (shubuh). Abu Hurairah radhiAllohu ‘anhu mengatakan, yang artinya: Rasululloh shallAllohu alaihi wasallam membaca surat Alif Laam Miim tanziil assajdah dan Hal ata ‘alal insan pada shalat subuh hari Jum’at. (Muttafaq ‘alaih)
    Menurut Thabrani dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi terus-menerus membaca kedua surat tersebut. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas dan Abi Hurairah radliyAllohu’anhum berkata bahwa Rasululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam membaca Surat Al Jum’ah dan Munafiqun pada hari Jum’at. (HR: Muslim).
    Demikian pula Nabi membaca surat Sabbihisma dan Al Ghasyiah pada shalat Jum’at. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir surat Al-A’la dan Al Ghasyiah). Allohu Ta’ala A’lam.

    (Sumber Rujukan: Al Adzkar, Imam Nawawi tahqiq Abdul Qadir Al Arnauth; Fiqhussunnah, Sayyid Sabiq; Fathul Baari, Ibnu Hajar Al Asqalani; Tamaamul Minnah, Muhammad Nashiruddin Al Albani;  Ikhtishar Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi; Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Katsir; Taisiirul ‘Alllaam Syarhu ‘Umdatul Ahkam, Abdullah bin Abdirrahman bin Shalih Al Bassam; Subulussalam, Imam Ash-Shan’ani; Bulughul Maraam min Adillatil Ahkam, Ibnu Hajar Al Asqalani; Zaadul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah; Al Qaulul Mubin fii Akhtha’il Mushallin, Masyhur Hasan Salman; Shifatun Naar fil Kitab was Sunnah, Mahmud bin Khalifah Al Jasim; Shahih Sunan Abi Dawud, Muhammad Nashiruddin Al Albani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar